Surabaya, masjidagungar-raudhahkraksaan — Gedung Grahadi, Surabaya, menjadi saksi perhelatan penganugerahan Lancana dan penghargaan bagi pendonor darah sukarela ke-75 kali yang diselenggarakan oleh PMI Jawa Timur. Acara tersebut dihadiri oleh 590 penerima Lancana dan Piagam Penghargaan se-Jawa Timur yang berkumpul sejak pukul 12.00 WIB, meskipun undangan resmi dimulai pukul 13.00 WIB.
Kegiatan dimulai dengan gladi bersih dan makan siang bersama, diikuti dengan prosesi acara utama tepat pukul 13.15 WIB. Hadir dalam acara ini PJ. Gubernur Jawa Timur, Bapak Adhy Karyono, beserta jajaran Pengurus PMI Jawa Timur yang dipimpin oleh Bapak Imam Utomo, mantan Gubernur Jawa Timur (1998-2008). Acara diawali dengan pembacaan Sholawat Nabi, pemberian santunan kepada anak yatim, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars PMI, dan Hymne PMI.
Dalam sambutannya, Ketua PMI Jawa Timur Bapak Imam Utomo menyampaikan bahwa penganugerahan Lancana dan penghargaan kepada pendonor darah sukarela 50 kali, 75 kali, dan 100 kali merupakan agenda tahunan PMI. Tahun ini, 590 orang pendonor mendapat penghargaan atas dedikasi mereka dalam menyumbangkan darah secara rutin untuk kemanusiaan. Imam Utomo menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pendonor yang telah membantu PMI dalam memenuhi kebutuhan darah bagi rumah sakit di Jawa Timur.
PMI Pusat menargetkan ketersediaan kantong darah sebanyak 2% dari total populasi penduduk untuk memenuhi kebutuhan nasional. Jawa Timur sendiri ditargetkan dapat menyediakan 750.000 kantong darah per tahun. Pada tahun 2023, target ini terpenuhi dengan ketersediaan lebih dari 650.000 kantong, menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan capaian nomor satu secara nasional.
PJ. Gubernur Jawa Timur Bapak Adhy Karyono turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ketua PMI Jawa Timur beserta jajaran, serta menyatakan dukungan penuh bagi PMI. Grahadi, menurutnya, selalu siap menjadi lokasi penganugerahan bagi “pahlawan kemanusiaan.” Beliau juga mengapresiasi kerja cepat PMI dalam membantu penanggulangan bencana, bahkan sering kali melebihi kecepatan tim yang dibayar, sebagaimana yang pernah disaksikannya bersama Ketua PMI Pusat, Bapak Jusuf Kalla.
Di antara 590 penerima penghargaan, tiga di antaranya berasal dari PMI Kabupaten Probolinggo, yaitu Bapak Iskanto (Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan dan pensiunan ASN), Ibu Maryatin (Guru SDN Gejugan Pajarakan), dan Ibu Sulaiga (Karyawati RS Rizani Paiton). Bapak Iskanto, yang tinggal di Sidomukti Kraksaan dan rutin mengikuti jamaah Subuh di Masjid Agung Ar-Raudlah, telah mendonorkan darahnya sebanyak 82 kali. Sementara itu, Ibu Sulaiga telah berdonor sebanyak 77 kali, dan Ibu Maryatin sebanyak 75 kali.
Bapak Iskanto berbagi kisah bahwa ia mulai mendonorkan darah sejak tahun 1996, atau sekitar 28 tahun lalu, di usia 32 tahun. Donor darah, menurutnya, ia lakukan rutin setiap 3 bulan sekali saat kondisi tubuh memungkinkan. Ia berharap masyarakat sehat lainnya turut berpartisipasi sebagai pendonor darah sukarela demi kemanusiaan. Sebelum mendonor, para calon pendonor menjalani pemeriksaan tekanan darah, hemoglobin (HB), dan hepatitis untuk memastikan kondisi kesehatan yang memadai. Setelah pemeriksaan, donor darah sebanyak 350 cc dilakukan, dan donor berikutnya bisa dilakukan dua bulan kemudian.
“Semoga kegiatan donor darah ini dapat terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” ujar Bapak Iskanto menutup pesannya. Kegiatan ini diharapkan menginspirasi lebih banyak orang untuk menjadi pendonor darah sukarela demi kesehatan dan amal baik.
Penulis: Alfin Maulana Haz