Kraksaan, masjidagungar-raudhahkraksaan.org – Serambi Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan kembali menjadi saksi kemeriahan dan keberkahan Ramadhan. Pada hari ke-21 bulan suci ramadhan 1446 H, tepatnya Jumat (21/3/2025) sore, digelar pengajian menjelang berbuka puasa yang menghadirkan Wakil Ketua Takmir Bidang Remaja Masjid, Dr. H. Moh. Munif, M. Pd. I.
Mengusung tema “Ciptakan Generasi Rabbani untuk Negeri,” acara ini bertujuan untuk memberikan pencerahan kepada jamaah tentang pentingnya membangun generasi yang memiliki hubungan kuat dengan Allah SWT. Dalam tausiyahnya, Dr. Moh. Munif menekankan bahwa generasi Rabbani adalah generasi yang tidak hanya memiliki ilmu, tetapi juga berakhlak mulia serta senantiasa berada dalam ridha-Nya.
Dalam kajiannya, beliau mengingatkan bahwa ancaman terbesar bagi generasi muda saat ini adalah narkoba, minuman keras, tawuran, serta lingkungan yang buruk. “Jika seorang anak tumbuh dalam lingkungan yang tidak baik, maka kemungkinan besar ia akan terjerumus dalam kegiatan-kegiatan negatif,” ujarnya. Menurutnya, pengaruh lingkungan yang tidak terkontrol dapat membuat seseorang kehilangan arah. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuhnya generasi yang beriman dan beramal saleh.
Untuk menciptakan generasi Rabbani, Dr. Moh. Munif menjelaskan bahwa pertama, seseorang harus menanamkan keimanan dan amal saleh sejak dini. Iman adalah pondasi utama dalam kehidupan. Dengan keimanan yang kuat, seseorang akan selalu berpegang teguh pada nilai-nilai Islam dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Kedua, generasi Rabbani harus memiliki prinsip bahwa setiap langkah hidupnya harus berada dalam keridhaan Allah. Dengan selalu menimbang segala tindakan berdasarkan ridha-Nya, seseorang akan lebih berhati-hati dalam bertindak dan tidak mudah terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif.
Ketiga, memiliki misi Ulil Albab atau kecerdasan intelektual dan spiritual. Dengan memiliki wawasan yang luas dan mendalam, seseorang akan mampu berpikir kritis serta mengambil keputusan yang benar berdasarkan ajaran Islam.
Keempat, menanamkan akhlak yang mulia. Akhlak yang baik tidak hanya mencerminkan kepribadian seseorang, tetapi juga menjadi bukti nyata dari keimanan seseorang kepada Allah SWT. Seorang Muslim sejati harus memiliki akhlak yang baik kepada Allah, sesama manusia, dan seluruh makhluk di dunia ini.
Kelima, generasi Rabbani harus gemar mencari ilmu. Ilmu adalah cahaya kehidupan yang akan membimbing seseorang untuk terus berkembang dan memberikan manfaat bagi orang lain. Dengan ilmu, seseorang bisa memahami hakikat kehidupan dan menjalani kehidupan sesuai dengan syariat Islam.
Keenam, menanamkan kejujuran dalam diri. Kejujuran adalah karakter yang sangat penting dalam kehidupan. Seseorang yang terbiasa jujur akan lebih dipercaya oleh orang lain dan akan selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
Ketujuh, menanamkan prinsip bahwa setiap individu harus bermanfaat bagi orang lain. Seorang Muslim tidak hanya dituntut untuk menjadi baik bagi dirinya sendiri, tetapi juga harus memberikan manfaat bagi orang di sekitarnya. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”
Kedelapan, menanamkan rasa tanggung jawab dalam diri seseorang. Generasi Rabbani harus memiliki kesadaran akan tanggung jawab, baik kepada diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, seseorang tidak akan mudah lalai dalam menjalankan tugas dan amanahnya.
Selain membahas pentingnya membangun generasi Rabbani, Dr. Moh. Munif juga mengingatkan tentang bahaya split personality atau kepribadian ganda. Fenomena ini banyak terjadi akibat tekanan lingkungan, kurangnya perhatian dari keluarga, serta lemahnya iman dan akhlak. “Kepribadian ganda ini bisa sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memberikan motivasi yang kuat kepada mereka, agar mereka bisa kembali menemukan jati dirinya yang sebenarnya,” jelasnya.
Pengajian ini mendapatkan sambutan hangat dari para jamaah yang hadir. Banyak dari mereka yang merasa terinspirasi dengan pesan-pesan yang disampaikan. Suasana semakin khidmat ketika acara ditutup dengan doa bersama menjelang berbuka puasa.
Seiring kumandang azan maghrib, para jamaah pun berbuka puasa bersama dengan hidangan sederhana yang telah disediakan oleh panitia masjid. Kehangatan kebersamaan terasa begitu kuat, menambah keberkahan Ramadhan kali ini.
Dengan adanya pengajian seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terinspirasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sebab, menciptakan Generasi Rabbani untuk Negeri bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi tugas bersama seluruh elemen masyarakat.
Penulis: Alfin Maulana Haz