Ribuan jamaah tumpah ruah menyemarakkan pengajian akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan bersama Majelis Ta’lim dan Sholawat Syubbanul Muslimin di halaman depan Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan, Ahad (28/9/2025) malam. Suasana penuh semangat keagamaan dan cinta Rasulullah begitu terasa di sepanjang acara.
Kegiatan yang digelar di sisi barat alun-alun Kraksaan itu mendapat perhatian luas dari masyarakat. Tak hanya warga sekitar, jamaah juga datang dari berbagai kecamatan di Kabupaten Probolinggo, bahkan sebagian dari luar daerah. Kehadiran mereka menunjukkan kerinduan yang mendalam untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh kebersamaan.
Acara turut dihadiri oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Moh. Haris, yang datang bersama jajaran Forkopimda, Forkopimka, dan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo sekaligus Ketua yayasan Masjid Agung Ar-Raudlah H. Muhammad Zubaidi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, H. Samsur, Rois Syuriah PCNU Kraksaan terpilih KH Abdul Wasik Hannan, serta Ketua PCNU Kraksaan periode 2025–2030 sekaligus Pimpinan Majelis Ta’lim dan Sholawat Syubbanul Muslimin, KH Hafidzul Hakim Noer, juga tampak hadir memberi penghormatan pada momentum ini.
Ribuan jamaah larut dalam lantunan sholawat Nabi yang dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Majelis Ta’lim dan Sholawat Syubbanul Muslimin. Suara merdu dan harmonis yang menggema di sekitar masjid menambah kekhidmatan suasana, seolah membawa jamaah lebih dekat dengan kecintaan kepada Baginda Rasulullah SAW.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan, H Zubaidi menyampaikan laporan mengenai aktivitas masjid. Ia menjelaskan bahwa Masjid Agung bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial-keagamaan. Berbagai program digerakkan, mulai dari Taman Pendidikan Al-Qur’an, kajian kitab, klinik kesehatan, hingga program baca Al-Qur’an bagi para lansia setiap Ahad pagi ba’da Subuh.
Bupati Probolinggo, Gus Haris, dalam arahannya menegaskan pentingnya membangun ruang publik yang representatif. Ia berharap alun-alun Kraksaan dapat menjadi ikon baru kebanggaan masyarakat. “Karenanya alun-alun dibangun dengan konsep full pedestrian. Dan Masjid Agung akan semakin megah. Saya juga pengen di depan sini ada payung seperti di Masjid Nabawi Madinah, semoga saja bisa terwujud,” ungkapnya disambut tepuk tangan jamaah.
Sementara itu, KH Hafidzul Hakim Noer dalam kesempatan yang sama mengingatkan jamaah untuk menjadikan Maulid Nabi sebagai momentum memperkuat syiar Islam melalui sholawat. Menurutnya, cinta Rasulullah harus diwujudkan dalam bentuk amal nyata, bukan hanya seremonial. “Dengan sholawat kita berharap mendapat syafaat beliau di dunia dan akhirat,” ucapnya.
Acara semakin khidmat saat KH Abdul Wasik Hannan memberikan mauidhoh hasanah. Beliau menekankan pentingnya meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga persaudaraan, keikhlasan beribadah, dan kepedulian sosial. Mauidhoh tersebut menambah kedalaman makna peringatan maulid malam itu.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin KH Abdul Wasik Hannan. Jamaah tampak khusyuk, sebagian meneteskan air mata haru, memohon keberkahan dan keselamatan bagi umat Islam khususnya masyarakat Kabupaten Probolinggo. Pengajian akbar itu pun meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh yang hadir, menjadi pengingat akan pentingnya cinta kepada Nabi Muhammad SAW sebagai jalan menuju keberkahan hidup.
Penulis: Alfin Maulana Haz