Kraksaan, masjidagungar-raudhahkraksaan.org – Pengajian menjelang berbuka puasa di Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan pada hari ke-7 Ramadhan berlangsung khidmat dan penuh antusiasme. Acara yang diselenggarakan pada Jumat (7/3/2025) ini menghadirkan Komisioner BAZNAS Kabupaten Probolinggo, Drs. KH. Hamid, MM., sebagai penceramah utama. Dengan tema “Meraih Keberkahan dengan Shodaqoh di Bulan Ramadhan,” pengajian ini menjadi pengingat bagi umat Islam akan pentingnya berbagi di bulan penuh berkah.
Pengajian ini dimulai pukul 16.30 WIB dengan diawali pembacaan surah Yasiin dan tahlil. Jamaah yang hadir berasal dari berbagai kalangan, mulai dari pengurus masjid, tokoh masyarakat, santri, hingga masyarakat umum yang ingin mendapatkan ilmu dan keberkahan Ramadhan. Masjid Agung Ar-Raudlah, yang merupakan ikon religius di Kota Kraksaan, tampak dipenuhi jamaah yang khusyuk mendengarkan tausiyah.
Dalam ceramahnya, KH. Hamid menekankan bahwa shodaqoh memiliki keutamaan yang sangat besar di bulan Ramadhan. Beliau mengutip firman Allah dalam Al-Qur’an:
مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنبُلَةٍۢ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍۢ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Menurut KH. Hamid, di bulan Ramadhan, setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya hingga 700 kali lipat. Oleh karena itu, beliau mengajak seluruh jamaah untuk tidak ragu bershodaqoh, baik kepada fakir miskin, anak yatim, atau membantu kegiatan sosial keagamaan.
Lebih lanjut, KH. Hamid menyampaikan bahwa shodaqoh bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga menjadi sarana pembersih harta dan jiwa. Rasulullah ﷺ bersabda:
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
“Shodaqoh itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi).
Dalam kesempatan tersebut, KH. Hamid mengisahkan sebuah kejadian nyata tentang keajaiban shodaqoh. Kisah nyata ini menjadi bukti bahwa sedekah, sekecil apa pun, bisa membawa keberkahan dan pertolongan Allah yang tidak disangka-sangka.
Suatu hari, seorang ibu yang sudah lama sakit dirawat di rumah sakit. Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa secara medis, harapan untuk sembuh sangat kecil. Mendengar kabar itu, sang anak bergegas pulang ke rumah untuk memberi tahu keluarganya agar mengikhlaskan sang ibu.
Setelah memberi tahu keluarga, sang anak segera kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan, ia mampir ke pom bensin untuk mengisi bahan bakar. Saat itulah ia melihat seekor kucing kurus kering yang tampak kelaparan. Hatinya tergerak untuk membantu. Ia lalu membeli makanan dan memberikan kepada kucing tersebut. Kucing itu pun makan dengan lahap.
Setelah memberi makan kucing, sang anak segera melanjutkan perjalanan ke rumah sakit. Sesampainya di sana, ia terkejut melihat dokter berdiri di samping ibunya dengan wajah penuh keheranan. Dokter berkata, “Alhamdulillah, ini keajaiban dari Allah, ibumu sembuh!“
Sang anak tidak bisa menahan air mata haru. Ia yakin bahwa pertolongan Allah datang setelah ia bersedekah kepada kucing yang kelaparan. Sedekah yang mungkin terlihat kecil, tetapi memiliki dampak yang luar biasa. Kisah ini menjadi bukti bahwa sedekah, sekecil apa pun, bisa membawa keberkahan dan pertolongan dari Allah secara tak terduga.
Jamaah yang hadir tampak terharu mendengar kisah tersebut. Beberapa dari mereka tampak mengusap air mata, merasakan betapa besar kekuatan shodaqoh dalam kehidupan sehari-hari. KH. Hamid pun mengingatkan bahwa setiap orang bisa bersedekah, tidak harus dengan harta yang besar, tetapi dengan apa yang dimiliki, baik tenaga, ilmu, maupun senyuman yang tulus kepada sesama.
Setelah tausiyah selesai, acara dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Hamid. Dalam doa tersebut, beliau memohon kepada Allah agar umat Islam diberikan keistiqamahan dalam beribadah, hati yang dermawan, serta keberkahan dalam kehidupan. Suasana pun semakin syahdu saat jamaah mengangkat tangan, mengaminkan setiap doa yang dipanjatkan.
Menjelang waktu berbuka, panitia masjid telah menyiapkan hidangan takjil untuk seluruh jamaah yang hadir. Dengan penuh kebersamaan, para jamaah berbuka puasa bersama, menambah suasana kekeluargaan di Masjid Agung Ar-Raudlah.
Kegiatan pengajian menjelang berbuka ini akan terus berlangsung selama bulan Ramadhan dengan menghadirkan para ulama dan tokoh agama lainnya. Diharapkan, acara ini dapat menjadi sarana untuk meningkatkan keimanan dan semangat berbagi di tengah masyarakat, sehingga keberkahan Ramadhan dapat dirasakan oleh semua kalangan.
Sebagai salah satu masjid terbesar di Kota Kraksaan, Masjid Agung Ar-Raudlah terus berupaya menjadi pusat kegiatan keagamaan yang memberikan manfaat bagi umat. Dengan adanya pengajian rutin seperti ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tergugah untuk memperbanyak ibadah dan shodaqoh, sehingga Ramadhan menjadi momen yang benar-benar membawa berkah.
Penulis: Alfin Maulana Haz