Didik Anak dengan Nilai Ramadhan, Pesan Penting dari Pengajian di Masjid Agung Ar-Raudlah

Kraksaan, masjidagungar-raudhahkraksaan.org – Serambi Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan dipenuhi jamaah yang antusias menghadiri Pengajian Menjelang Berbuka Puasa Ramadan pada hari ke-22, Sabtu (22/3/2025). Acara ini menghadirkan Ustadz M. Fauzi, S.Ag., yang juga menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Kabupaten Probolinggo. Dengan tema Mendidik Anak-Anak tentang Makna Bulan Ramadan, pengajian ini menitikberatkan pada peran orang tua dan pendidik dalam membimbing anak memahami nilai-nilai ibadah di bulan suci.

Dalam tausiyahnya, Ustadz M. Fauzi mengingatkan bahwa setiap bayi yang lahir berada dalam keadaan fitrah, yaitu Islam. “Anak yang lahir itu bersih, tanpa dosa. Yang menentukan bagaimana mereka tumbuh adalah orang tua dan lingkungannya,” ujarnya. Beliau juga menjelaskan bahwa ada dua jenis orang tua dalam kehidupan anak, yaitu orang tua biologis dan orang tua sosiologis. “Orang tua biologis adalah yang melahirkan, sementara orang tua sosiologis adalah para guru dan pendidik yang membentuk karakter anak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ustadz M. Fauzi menegaskan bahwa jika pendidikan dan lingkungan anak baik, maka mereka akan tetap berada dalam fitrah Islam hingga akhir hayatnya. Oleh karena itu, tanggung jawab orang tua dan guru dalam mendidik anak sangatlah besar, terutama dalam mengenalkan nilai-nilai ibadah di bulan Ramadan.

Salah satu nilai utama yang diajarkan Ramadan adalah kesabaran. Ustadz M. Fauzi mengutip hadits yang mengatakan bahwa asshiyamu nisfu shobri, yang berarti puasa adalah bagian dari kesabaran. “Latihan kesabaran ini sangat penting, karena orang-orang yang sabar akan mendapatkan pahala tanpa batas dari Allah SWT,” katanya. Selain itu, beliau mengingatkan bahwa saat menghadapi masalah, umat Islam diperintahkan untuk meminta pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan shalat.

Disiplin waktu juga menjadi pelajaran penting dalam ibadah puasa. “Puasa mengajarkan kita untuk disiplin dalam segala hal, mulai dari waktu sahur, berbuka, hingga melaksanakan ibadah lainnya,” jelasnya. Kebiasaan ini, menurutnya, akan membentuk karakter anak menjadi pribadi yang lebih teratur dan bertanggung jawab.

Lebih lanjut, Ustadz M. Fauzi menegaskan bahwa orang yang dipanggil oleh Allah untuk berpuasa adalah mereka yang beriman. “Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa puasa diwajibkan bagi orang-orang yang beriman agar mereka bertakwa (la’allakum tattaqun),” ujarnya. Oleh karena itu, puasa harus dilakukan dengan penuh keimanan agar mendapatkan pahala dan pengampunan dari Allah SWT.

Ia juga menyampaikan keutamaan lain dari ibadah puasa, yakni penghapusan dosa-dosa yang telah lalu bagi mereka yang menjalankannya dengan iman yang kuat. “Rasulullah bersabda, siapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni,” terangnya.

Selain berpuasa, membaca Al-Qur’an juga menjadi ibadah yang sangat dianjurkan di bulan Ramadan. “Membaca Al-Qur’an bukan hanya mendatangkan pahala, tetapi juga menenangkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah,” tuturnya. Oleh karena itu, Ustadz M. Fauzi mengajak para orang tua untuk membiasakan anak-anak mereka membaca Al-Qur’an sejak dini agar menjadi generasi yang cinta terhadap kitab suci.

Acara pengajian ini ditutup dengan doa bersama menjelang waktu berbuka puasa. Jamaah yang hadir tampak khusyuk menyerap setiap pesan yang disampaikan, sembari menantikan azan maghrib berkumandang. Pengajian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi para orang tua dalam mendidik anak-anak mereka tentang makna Ramadan, sehingga nilai-nilai kebaikan yang diajarkan dalam bulan suci ini dapat terus tertanam dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis: Alfin Maulana Haz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *