Kraksaan, masjidagungar-raudhahkraksaan.org – Pada Senin sore (3/3/2025), di Serambi Masjid Agung Ar-Raudlah Jalan Rengganis Nomor 1, Kraksaan, berlangsung pengajian menjelang berbuka hari ke-3 yang rutin digelar setiap hari mulai pukul 16.30 hingga menjelang Maghrib. Kegiatan ini selalu menjadi agenda yang dinanti oleh jamaah sebagai persiapan menyambut ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Acara pengajian kali ini menghadirkan Ust. H. Moh. Syafi’i Zain, M.Ag, Wakil Ketua 1 Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah, yang dikenal luas karena kepribadiannya yang ramah dan kepiawaiannya dalam menyampaikan ilmu keislaman. Tema yang diusung, “Membangun Karakter Sabar dan Syukur di Bulan Ramadhan”, sangat relevan dengan semangat Ramadhan yang mengutamakan kesabaran dan rasa syukur.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Syafi’i Zain menekankan pentingnya dua pilar utama dalam menjalani ibadah puasa, yaitu kesabaran dan syukur. Menurut beliau, kesabaran merupakan kunci untuk menghadapi segala ujian dan tantangan, sedangkan syukur menjadi pondasi untuk mengakui bahwa setiap nikmat yang diterima adalah anugerah dari Allah SWT.
Beliau mengajak jamaah untuk memahami konsep syukur secara mendalam melalui tiga aspek penting. Pertama adalah syukur qolbiyah, yakni syukur yang berakar dari hati. Ustadz Syafi’i Zain mengingatkan agar setiap individu menyadari bahwa seluruh nikmat, baik besar maupun kecil, sejatinya berasal dari Allah, sehingga hati harus selalu bersyukur dengan tulus.
Kedua, beliau menjelaskan tentang syukur billisan, yaitu syukur yang diungkapkan secara lisan. Mengutip pendapat Ahli Tafsir Quraisy Syihab, beliau menegaskan bahwa dalam setiap kondisi, apapun yang dialami, umat Islam hendaknya senantiasa mengucapkan “Alhamdulillah”. Bahkan ketika menghadapi ujian atau situasi yang kurang menyenangkan, ucapan syukur tersebut tetap menjadi bukti keimanan.
Ustadz Syafi’i Zain juga menambahkan bahwa musibah sekalipun dapat dijadikan bentuk nikmat Allah, “Jalaluddin Ar-Rumi menyatakan musibah adalah nikmat Allah dalam bentuk lain” tutur pembina TPQ Ar-Raudlah, Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan
Selanjutnya, dalam konteks puasa, beliau menekankan pentingnya empati dan kepedulian sosial. Saat menjalankan ibadah puasa, ketika seseorang merasakan lapar dan dahaga, hal tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa simpati terhadap saudara-saudara yang hidup dalam keterbatasan. Menurutnya, puasa seharusnya mampu membuka mata dan hati untuk merasakan penderitaan orang lain.
Akhirnya, Ustadz Syafi’i Zain menyampaikan aspek ketiga, yaitu syukur bil Arkan, yaitu berbagi kepada sesama. Beliau meyakini bahwa dengan berbagi—baik berupa makanan, waktu, maupun perhatian—keberkahan puasa akan semakin terasa dan menjadi amal jariyah yang mendatangkan pahala berlipat ganda.
Pengajian yang rutin diselenggarakan di Masjid Agung Ar-Raudlah ini tidak hanya sebagai sarana menambah ilmu agama, melainkan juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar jamaah. Suasana keakraban dan semangat kebersamaan tampak kental di setiap pertemuan yang digelar.
Antusiasme jamaah yang hadir pun sangat tinggi. Banyak yang menyatakan bahwa pengajian tersebut memberikan inspirasi dan motivasi untuk menjalani ibadah puasa dengan lebih khusyuk serta penuh keikhlasan. Pesan-pesan yang disampaikan mampu menyentuh hati dan menanamkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Harapan bersama, kegiatan rutin ini akan terus dilestarikan sebagai bagian penting dari tradisi keagamaan di Masjid Agung Ar-Raudlah, membawa keberkahan dan kemuliaan di bulan Ramadhan serta membentuk karakter umat yang sabar dan selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Penulis: Alfin Maulana Haz