Penyebab Perceraian Terbanyak di Probolinggo, Wakil Ketua Pengadilan Agama Kraksaan Beri Solusi Jaga Keharmonisan Keluarga

Kraksaan, 11 Maret 2025 – Takmir Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan menggelar pengajian rutin menjelang berbuka puasa selama bulan Ramadhan. Pada hari ke-11 Ramadhan 1446 H, Selasa (11/3/2025), pengajian yang berlangsung di serambi masjid ini menghadirkan A. Rukip, S.Ag., Wakil Ketua Pengadilan Agama Kraksaan, sebagai penceramah utama. Dengan tema “Menjaga Keharmonisan Keluarga di Bulan Ramadhan,” pengajian ini bertujuan memberikan pemahaman kepada jamaah tentang pentingnya menjaga keutuhan rumah tangga.

Acara dimulai pada pukul 16.30 WIB dengan pembacaan surah Yasiin dan tahlil yang dipimpin oleh pengurus masjid. Jamaah yang hadir terdiri dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama, santri, masyarakat umum, serta pasangan suami istri yang ingin mendapatkan ilmu tentang membangun rumah tangga harmonis. Serambi Masjid Agung Ar-Raudlah yang sejuk menjadi saksi betapa antusiasnya jamaah mengikuti tausiyah sore itu.

Dalam ceramahnya, A. Rukip, S.Ag. menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan dengan tujuan sakinah, mawaddah, warahmah (kedamaian, cinta, dan kasih sayang). Sebuah rumah tangga yang ideal adalah yang mampu menghadirkan ketenangan, kebahagiaan, serta kasih sayang di antara suami, istri, dan anak-anaknya.

Beliau mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang ada, penyebab perceraian terbanyak di Kabupaten Probolinggo adalah faktor ekonomi. Banyak suami yang tidak mampu menafkahi keluarganya karena tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga menimbulkan konflik dalam rumah tangga. Faktor kedua yang sering menjadi pemicu perceraian adalah perselingkuhan, baik dari pihak suami maupun istri. Selain itu, masalah tempat tinggal juga menjadi penyebab utama perceraian, di mana ada pasangan yang enggan tinggal bersama di rumah yang sama atau enggan mengikuti suami atau istri setelah menikah.

Untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, A. Rukip menekankan bahwa setiap pasangan harus memahami hak dan kewajiban masing-masing serta menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Suami memiliki kewajiban untuk menafkahi dan membimbing keluarganya, sementara istri harus mendukung dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Ketika masing-masing pihak menjalankan tugasnya dengan baik, rumah tangga akan berjalan harmonis.

Beliau juga membagikan tips sederhana untuk menjaga rumah tangga tetap langgeng. “Jangan melakukan apa yang tidak disukai pasangan, dan jangan mengucapkan hal yang tidak disukai pasangan. Simpel, kan?” ujar A. Rukip yang disambut tawa kecil dari jamaah. Menurutnya, menjaga perasaan pasangan adalah kunci utama dalam mempertahankan hubungan yang harmonis.

Selain itu, beliau juga mengingatkan agar suami dan istri tidak bersikap egois dan tidak merasa paling benar dalam menghadapi permasalahan rumah tangga. Kesalahan dalam rumah tangga adalah hal yang wajar, namun yang terpenting adalah bagaimana pasangan mampu menyelesaikannya dengan kepala dingin. “Kalau ada salah, segera minta maaf. Jangan tunggu sampai berlarut-larut,” pesannya.

Pengajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh A. Rukip, S.Ag., memohon kepada Allah agar seluruh jamaah diberikan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah. Setelah itu, jamaah menikmati hidangan berbuka puasa yang telah disediakan oleh panitia masjid. Suasana kebersamaan dan kehangatan begitu terasa di antara para jamaah yang hadir.

Kegiatan pengajian menjelang berbuka ini akan terus berlangsung hingga akhir Ramadhan dengan menghadirkan berbagai ulama dan tokoh agama. Diharapkan, melalui pengajian ini, masyarakat dapat mengambil hikmah dan ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.

Penulis: Alfin Maulana Haz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *