Puasa Bukan Sekadar Lapar dan Haus, Ust. Mahrus Ali Ingatkan Pentingnya Kejujuran dan Kesabaran

Kraksaan, masjidagungar-raudhah.org – Pengajian menjelang berbuka di serambi depan Masjid Agung Ar-Raudlah Kraksaan pada hari ke-10 Ramadhan berlangsung khidmat. Kegiatan ini menghadirkan Ust. Mahrus Ali, S.H., anggota Komisi Hukum dan Perundang-undangan MUI Kabupaten Probolinggo, sebagai pemateri dengan tema “Menjaga Amanah: Tanggung Jawab di Balik Keistimewaan Berpuasa.”

Dalam tausiyahnya, Ust. Mahrus Ali menekankan bahwa puasa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengandung hikmah yang mendalam. Salah satu di antaranya adalah melatih kejujuran.

“Puasa itu mengajarkan kita untuk jujur, karena tidak ada yang tahu apakah seseorang benar-benar berpuasa atau diam-diam makan dan minum. Kejujuran ini menjadi nilai utama dalam ibadah puasa,” ujarnya di hadapan para jamaah.

Selain itu, puasa juga menjadi sarana latihan kesabaran. Menurut Ust. Mahrus Ali, kesabaran ini mencakup dua aspek, yakni kesabaran menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa serta kesabaran menghadapi godaan selama berpuasa.

“Sabar menunggu waktu berbuka adalah bentuk kecil dari kesabaran yang lebih besar dalam hidup. Begitu pula sabar menjaga pandangan, lisan, dan pendengaran dari hal-hal yang diharamkan. Jika tidak dijaga, puasanya hanya akan menjadi lapar dan haus tanpa pahala,” jelasnya.

Dalam pengajian tersebut, beliau juga mengutip sabda Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الجُوعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad)

Ust. Mahrus Ali menekankan bahwa menjaga lisan dari perkataan dusta, gibah, dan adu domba merupakan hal yang harus diwaspadai agar tidak merusak pahala puasa.

“Kalau kita hanya menahan diri dari makan dan minum tetapi tetap berbohong, menggunjing, dan menyebar fitnah, maka kita hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Itulah sebabnya, menjaga amanah puasa adalah bagian dari tanggung jawab seorang Muslim,” tegasnya.

Pengajian ini diakhiri dengan doa bersama menjelang azan Maghrib, diikuti oleh ratusan jamaah yang hadir. Suasana penuh kehangatan semakin terasa saat para jamaah bersama-sama berbuka puasa di pelataran masjid, menikmati hidangan yang telah disediakan oleh panitia.

Acara ini menjadi pengingat bagi umat Islam bahwa puasa bukan sekadar ritual fisik, tetapi juga sarana untuk meningkatkan ketakwaan, kejujuran, dan kesabaran dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Penulis: Alfin Maulana Haz

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *